sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Mulai Pensiunkan PLTU pada 2030, PLN Konversi ke Biomassa

Economics editor Oktiani Endarwati
01/11/2021 11:42 WIB
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masih mendominasi sistem pembangkitan PLN dengan kontribusi sekitar 68%.
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masih mendominasi sistem pembangkitan PLN dengan kontribusi sekitar 68%.  (Foto: MNC Media)
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) masih mendominasi sistem pembangkitan PLN dengan kontribusi sekitar 68%. (Foto: MNC Media)

Dari sisi pembangkit EBT, PLN sudah menyiapkan skenario terbaik untuk mendukung Carbon Neutral 2060. Porsi EBT bakal mendominasi bauran energi pembangkit PLN ke depan.

Pada 2020, porsi PLTU di pembangkit sebesar 68%, PLTGU 19%, PLTA 7%, PLTP 6% dan PLTS sebesar 1%. Pada 2025, porsi PLTU menurun ke angka 62%. Hanya saja eskalasi peningkatan di sektor pembangkit EBT melonjak dengan masuknya PLTS ke sistem yang mencapai porsi 7%. Kapasitas PLTP dan PLTA juga bertambah dengan porsi masing-masing 8%.

Sepuluh tahun kemudian yaitu pada 2035, porsi EBT terus meningkat dengan porsi PLTS sebesar 23%. PLTP juga naik menjadi 13% dan PLTA 9%.

Pada 2040, PLN memulai penggunaan CCUS dengan porsi 24%. Pembangkit listrik berbasis nuklir juga mulai dioperasikan negara pada tahun ini dengan porsi 4%. Pada tahun ini juga porsi PLTS bahkan juga naik sampai 45%. Pada tahun ini juga Indonesia resmi terbebas dari pengoperasian PLTU.

Hingga tahun 2060, porsi PLTS dan PLTB bereskalasi hingga 53%. Porsi PLTP juga naik mencapai 14% dan EBT lainnya sebesar 14%. (TIA)

Halaman : 1 2 3 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement