"Hal ini berdampak pada penurunan harga patokan ekspor (HPE) biji kakao pada November 2022 menjadi USD 2.054/MT, menurun 1,37 persen atau USD 28,51 dari periode sebelumnya," jelasnya.
Didi menerangkan, peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen sesuai Kolom 2 Lampiran Huruf B pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 123/PMK.010/2022.
"Peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao ini dipengaruhi penurunan permintaan Kakao dan penguatan nilai tukar USD," ucapnya.
Di sisi lain, untuk produk kulit, HPE tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Sedangkan, pada produk kayu terdapat penurunan HPE, antara lain yaitu pada produk lembayan kayu (veneer) dari hutan alam yang menurun USD 50 dari bulan sebelumnya menjadi USD 800/m3, lembaran kayu untuk kotak kemasan (wooden sheet for packaging box) dari hutan tanaman yang menurun USD 100 dari bulan sebelumnya menjadi USD 800/m3, dan produk kayu kepingan (chipwood) menurun USD 5 dari bulan sebelumnya menjadi USD 90/m3.