"Kami harapkan kuartal IV 2022 bisa selesai dan mengambil panel investment decision. Dengan bisa mengambil hal tersebut, artinya di tahun 2023 kita siap untuk membangun. Untuk membangun CAP 2 memerlukan waktu kurang lebih empat tahun," kata dia.
Dalam pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi itu juga nantinya akan memiliki sejumlah unit produksi, mulai dari cracker, polymerized olefins, serta fasilitas dan utilitas terkait.
"Apa keuntungannya? mengurangi beban impor, menghemat devisa negara hingga USD2,3 miliar, total produksi menjadi 8 juta ton, mengundang investor baru, selama konstruksi akan menyerap 25.000 tenaga kerja," ucapnya. (TYO)