IDXChannel - Ribuan massa dari sejumlah organisasi buruh turun ke jalan menggelar aksi di beberapa titik di Jakarta dalam peringatan Hari Buruh Internasional pada Rabu (1/5/2024).
Dalam kesempatan hari buruh ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh elemen masyarakat meneruskan semangat juang kaum buruh untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama.
"Mari kita teruskan semangat juang para buruh untuk mencapai keadilan dan kesejahteraan bersama. Selamat Hari Buruh Internasional," kata Jokowi dalam laman Instagram pribadinya @jokowi dikutip, Rabu (1/5/2024).
Jokowi mengatakan setiap pekerja merupakan pahlawan yang mampu menjaga roda perekonomian.
"Setiap pekerja adalah pahlawan sehari-hari yang menjaga roda perekonomian terus berputar," ungkapnya.
Namun, tampaknya apa yang disampaikan presiden tersebut tak sesuai dengan realita hari ini. Buruh terus mengalami kesulitan ekonomi di tengah semakin pesatnya industrialisasi dan modernisasi.
Gaji Tergerus Inflasi
Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dalam demonstrasi MayDay memberikan dua tuntutan utama kepada pemerintah. Pertama, mendesak untuk mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja. Kedua, hapus outsourcing dan tolak upah murah.
“Praktik outsourcing atau alih daya dan upah murah saat ini sudah marak terjadi di Indonesia,” kata Said Iqbal melalui keterangan tertulis pada Selasa, 30 April 2024.
Bahkan, kata dia, kontrak outsourcing bisa dilakukan terus menerus. Sebab, tidak ada batasan jenis pekerjaan yang boleh dialihdayakan dan bisa terus diperbarui tanpa mengangkat karyawan tetap.
Padahal, struktur ekonomi Indonesia sangat bergantung pada pekerja berstatus buruh. Namun, kesejahteraan buruh masih belum menjadi perhatian pihak pemberi kerja.
Terlihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait persentase penduduk bekerja menurut status pekerjaan utama, buruh, karyawan dan pekerja menempati jumlah 22,57 persen pekerjaan utama di Indonesia pada 2022, nomor dua setelah status pekerja berusaha sendiri sebesar 30,47 persen. (Lihat tabel di bawah ini.)
Kini, buruh terjepit di antara realita pahit, seretnya kenaikan upah di tengah melambungnya inflasi.
BPS melaporkan, inflasi melonjak selama tiga bulan berturut sepanjang 2024. Pada Maret, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHS) mencapai 3,05 persen dan menjadi yang tertinggi sejak Agustus 2023.
Inflasi inti sebagai salah satu indikator permintaan dalam ekonomi (daya beli), tercatat mencapai 1,77 persen bersamaan dengan momentum Ramadan dan Idul Fitri.
Belum lagi kenaikan harga pangan pokok yang semakin membuat pengeluaran masyarakat teralihkan ke konsumsi pokok. Akibatnya, gaji habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok saja.
Per Maret 2024, kenaikan inflasi juga terjadi karena adanya kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Terutama disebabkan oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau yang menyumbang andil mencapai 7,43 persen.
BPS juga merilis hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 pada Desember 2023. Menurut survei tersebut, DKI Jakarta menjadi kota dengan biaya hidup tertinggi nasional.
BPS mencatat nilai konsumsi rata-rata per rumah tangga di ibu kota negara ini tembus Rp14,88 juta per bulan.
Di tengah tingginya biaya hidup, kondisi ini tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan buruh di Indonesia.
DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan UMP tertinggi 2024 mencapai Rp Rp5.067.38, sedangkan UMP terendah berada di Jawa Tengah yang hanya mencapai Rp 2.036.947.