Dengan demikian, opsi kenaikan harga BBM selektif merupakan keputusan yang tepat dan cermat demi mengurangi beban APBN, tanpa perlu memicu inflasi dan memperburuk daya beli rakyat
“Kalau misal sekarang harganya Rp9.000 per liter dan harga keekonomiannya sudah Rp14.000 per liter, nah itu kan selisihnya harus ditanggung oleh pemerintah atau pemtamina. Saya kira itu cukup berat juga," tegas Fahmy. (TSA)