IDXChannel - Negara konsumen batu bara terbesar di dunia saat ini yakni China. Pasalnya, China masih menjadi konsumen terbesar batu bara di dunia sebagai bahan bakar utama pembangkit listrik di negaranya dibandingkan negara lain dengan mengonsumsi 1.907 MTOE per tahun batu bara pada 2018. Harga Batu Bara Acuan atau HBA ditetapkan turun menjadi USD158,50 per ton pada Januari 2022.
Hampir 40% pembangkit listrik di dunia menggunakan batu bara sebagai bahan bakar. Sebagai bahan bakar industri yang relatif murah, batu bara juga digunakan dalam pekerjaan baja dan semen di berbagai belahan dunia. Batu bara juga dapat digunakan sebagai pengganti minyak tanah. Sehingga hal ini tentu dapat membantu memenuhi berbagai kebutuhan rumah tangga, seperti memasak dan lainnya. Secara keseluruhan, rata-rata kontribusi sektor pertambangan terhadap PDB Indonesia selama periode 2004-2015 adalah 4,59% per tahun atau Rp316,5 triliun per tahun.
Indonesia menjadi produsen batu bara terbesar ketiga di dunia, setelah China dan India, pada tahun 2020. Pada Oktober 2021, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatatkan bahwa produksi batu bara asal Indonesia mencapai 512 juta ton. Menurut data terakhir Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, cadangan batu bara Indonesia masih ada 38,84 miliar ton dengan produksi rata-rata 600 juta ton per tahun.
Indonesia juga masuk dalam daftar negara konsumen batu bara terbesar di dunia. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat konsumsi batubara Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu, Indonesia tidak hanya tercatat sebagai salah satu negara penghasil batubara terbesar di dunia, tetapi juga sebagai negara penyumbang konsumsi batu bara dunia yang besar.
Mengutip laman Kementerian ESDM, Jumat (14/1/2022), realisasi ekspor batubara Indonesia pada 2020 mencapai 405 juta ton. Adapun negara yang ketergantungan akan pasokan batu bara dari Indonesia pada tahun 2020 diantaranya China sebanyak 127,7 juta ton, India sebanyak 97,5 juta ton, Filipina sebanyak 27,4 juta ton, Jepang sebanyak 26,9 juta ton, Malaysia sebanyak 26,1 juta ton, Korea Selatan sebanyak 24,7 juta ton, Vietnam sebanyak 17,8 juta ton, Taiwan sebanyak 17 juta ton, Thailand sebanyak 16,8 juta ton, dan Bangladesh sebanyak 7,2 juta ton.