Sistem program vaksin gratis COVAX dari WHO dan aliansi GAVI sendiri diketahui bergantung pada kesediaan negara-negara kaya untuk mau mendonasikan stok vaksin yang mereka miliki. Sementara di sisi lain, negara-negara kaya ini juga tengah berlomba untuk memvaksinasi warganya sendiri.
Dr Michael Ryan, kepala kedaruratan WHO, mengakui bahwa sebagian besar negara-negara kaya memang menolak untuk segera membagikan vaksin.
"Ketika Anda meminta negara untuk menyumbang, mereka berkata, 'Kami akan memvaksinasi sesuai dengan prioritas kami dan prioritas kami adalah warga negara kami sendiri,” pungkas Dr Ryan. (TYO)