Angka ini meningkat dibandingkan dengan surplus bulan sebelumnya yang didukung tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas sebesar USD18,03 miliar.
"Ekspor nonmigas yang tetap tinggi terutama bersumber dari peningkatan ekspor komoditas berbasis sumber daya alam seperti bijih logam dan timah seiring harga komoditas global yang masih tinggi. Ekspor nonmigas juga tercatat tetap kuat pada produk manufaktur, seperti mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya," tambah Erwin.
Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke China, Amerika Serikat, dan Jepang merupakan kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia. Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit meningkat dari USD1,68 miliar pada Maret 2023 menjadi USD1,70 miliar pada April 2023.
(FAY)