IDXChannel - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus USD 4,74 miliar pada Agustus 2021 lebih besar dibanding Juli 2021. mencatat bahwa nilai ekspor pada Agustus 2021 sebesar USD 21,42 miliar merupakan rekor tertinggi sejak Agustus 2011.
Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Benny Soetrisno mengatakan hal tersebut sangat bahagia adanya surplus neraca dagang dan mencetak rekor sepanjang tahun 2021.
"Kita tentu sangat bergembira sekali ada kabar baik di tengah pandemi Covd-19 di masa pandemi tapi kita malah bisa cetak rekor neraca perdagangan kita dan surplus USD 4,74 miliar," kata Benny dalam program Market Review IDX Channel, Kamis (16/9/2021)
Dirinya menyampaikan hal tersebut harus dijaga dan dipertahankan untuk meningkatkan pundi-pundi devisa negara Republik Indonesia.
"Saya rasa untuk faktor pendukungnya juga dari impor dan ekspor dan Mungkin juga setiap negara atau negara lain juga cukup tinggi kalau tidak salah hampir 150, hal ini juga menunjukan dari sisi komoditas atau produk yang diperdagangkan secara internasional yang ada exchangenya ada bursanya memang harga satuannya naik,CFO naik terus kemudian batu bara naik, yang tidak naik nikel dan emas," ungkapnya.
Menurutnya di Indonesia untuk produksi nikel telah diklasifikasi menjadi dua turunan dan ini bisa menjadi mind fall bagi perdagangan di Indonesia.
"Perang dagang antara amerika serikat dan juga Tiongkok, perekonomian China tidak melihat australia sebagai vendor bergerak tapi larinya ke Indonesia.manufaktur Indonesia juga terus meningkat di Indonesia dan banyak yang memprioritaskan barang manufaktur kita dan akan membuka pasar baru," tambahnya.
Meski demikian dirinya mengatakan pihaknya berharap ekspansi dan pembukaan pasar baru yang diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan tak hanya Amerika,China, Jepang atau Eropa tapi Afrika dan Amerika latin demi mempertahankan surplus neraca dagang di Indonesia.
(IND)