Doni mengatakan mereka yang datang negatif itu dipisahkan dengan yang positif, sementara mereka yang terdeteksi positif langsung dimasukkan ke ruang isolasi. Sedangkan pendatang yang negatif masuk kawasan karantina baik di hotel maupun di Wisma Pademangan.
“Setelah 5 hari melakukan karantina dilakukan swab kedua, ada yang positif dan negatif. Kalau kita ada 547 orang yang ternyata setelah di swab kedua ternyata positif,” kata Doni.
Doni mengatakan sejumlah pihak mengklaim tracing ini dianggap sebagai pemborosan. “Beberapa pihak juga menyampaikan ini terjadi pemborosan. Saya sudah mau menjelaskan bahwa memilih mana membiayai untuk terjadinya swab PCR dengan mereka yang terpapar Covid kita bebaskan pulang ke kampung halaman berapa banyak orang yang akan tertular.”
Namun, upaya ini, kata Doni sudah diperhitungkan untuk rugi dan baik buruknya karena menyangkut masalah kesehatan masyarakat. “Inilah semuanya kita perhitungkan untung ruginya baik buruknya sehingga menyangkut masalah penanganan kesehatan ini harus betul-betul teliti dengan semua pertimbangan yang matang,” tegasnya. (TYO)