Kyu Jin menjelaskan mengapa dalam dekade terakhir, semangat pemerintah daerah dengan cepat beralih dari industrialisasi ke urbanisasi besar-besaran. Karena hal tersebut cara tercepat untuk mendorong PDB lokal, sehingga telah memberikan kebebasan kepada pengembang untuk meningkatkan, menimbun tanah, dan memperluas.
Pemerintah China gerah, mau menyudahi ketergantungan PDB pada sektor tersebut yang hanya dimainkan oleh banyak spekulan. Akhirnya pemerintah China mengambil kebijakan yang dinamakan "tiga garis merah".
Secara umum kebijakan tersebut mengetatkan pengembangan dalam mendapatkan pinjaman untuk melakukan ekspansi di sektor properti.
Pengembang yang ingin kembali mendapatkan pinjaman akan dinilai berdasarkan tiga garis merah atau ambang batas. Pertama, akan ada batas atas 70% untuk kewajiban atas aset, tidak termasuk uang muka dari proyek yang dijual dengan kontrak.