Amalia menambahkan, pada Januari 2024 terjadi kenaikan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar 0,20 persen yang utamanya disebabkan oleh kenaikan indeks pada seluruh kelompok pengeluaran. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Januari 2024 sebesar 120,03 atau naik 0,28 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
Dia melanjutkan, penurunan indeks harga yang diterima pertani nasional pada Januari 2024 disebabkan oleh turunnnya indeks harga yang diterima pertani pada kelompok penyurunan nilai tukar petani tanaman pangan, yaitu kelompok sayur-sayuran (khususnya komoditas cabai rawit dan cabai merah) sebesar 5,47 persen.
"Sedangkan dua komoditas lainya mengalami kenaikan yaitu kelompok buah-buahan khususnya komoditas manggga, salak dan pisang sebsar 0,16 persen dan kelompok tanaman obat khusunya komoditas kencur dan jahe sebesar 1,56 persen," katanya.
Lebih lanjut Amalia mengatakan, kenaikan NTP Januari 2024 disebabkan oleh kenaikan indeks harga hasil produksi pertanian lebih tinggi dibandingkan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun biaya produksi dan penambahan barang modal.
(NIY)