Meski pertumbuhan di Eropa diperkirakan melemah karena tingginya harga energi, konsumsi diperkirakan akan menguat karena pasar tenaga kerja yang ketat dan peningkatan pendapatan riil seiring dengan melambatnya inflasi.
Inflasi mereda, namun tetap mengkhawatirkan. Pemotongan yang dilakukan oleh negara-negara utama OPEC+ dan gangguan pasokan di pasar minyak mengakibatkan harga minyak lebih tinggi sejak Juni. Hal ini ditambah dengan ketidakpastian akibat meningkatnya ketegangan geopolitik saat ini mengaburkan prospek inflasi.
Menurut OECD, inflasi di Zona Euro akan melambat menjadi 2,9% pada tahun depan, dan akan stabil pada angka 2,3% pada 2025. (NIA)