Di samping itu, OJK akan mendorong akses kredit UMKM melalui kredit pembiayaan melawan rentenir, sehingga dapat menjangkau 1,6 juta debitur, serta mengakselerasi penggunaan produk keuangan oleh sepertiga kelompok penyandang disabilitas.
“Kami mengharapkan indeks inklusi keuangan nasional dapat mencapai 98 persen pada perayaan Indonesia Emas tahun 2045,” tutur Mahendra.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang diselenggarakan OJK dan Badan Pusat Statistik (BPS), indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.
SNLIK tahun 2024 juga mengukur tingkat literasi dan inklusi keuangan syariah. Hasil yang diperoleh menunjukkan indeks literasi keuangan syariah penduduk Indonesia sebesar 39,11 persen. Adapun, indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.
(Kunthi Fahmar Sandy)