sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ojol Minta Potongan Aplikasi 10 Persen, Ini Penjelasan Grab

Economics editor Binti Mufarida
22/07/2025 09:13 WIB
Grab Indonesia merespons aksi driver ojek online (ojol) yang menuntut penurunan potongan aplikasi menjadi 10 persen.
Ojol Minta Potongan Aplikasi 10 Persen, Ini Penjelasan Grab. Foto: iNews Media Group.
Ojol Minta Potongan Aplikasi 10 Persen, Ini Penjelasan Grab. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Grab Indonesia merespons aksi driver ojek online (ojol) yang menuntut penurunan potongan aplikasi menjadi 10 persen. Tuntutan ini yang disuarakan ratusan mitra aplikasi ojol, termasuk kurir dan pelaku UMKM saat aksi unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (21/7/2025).

Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy menegaskan bahwa potongan yang dibebankan tidak hanya digunakan sebagai biaya penggunaan aplikasi, tetapi juga untuk mendukung berbagai aspek penting yang dijalankan Grab bagi Mitra Pengemudi.

"Kami memandang bahwa usulan penurunan komisi hingga 10 persen tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan ekosistem secara keseluruhan," kata Tirza dalam keterangan resminya, Selasa (22/7/2025).

Saat ini, tersedia berbagai platform layanan di pasar, termasuk yang menawarkan skema komisi lebih rendah dari 20 persen.

"Dalam ekosistem yang terbuka dan kompetitif ini, setiap Mitra memiliki keleluasaan untuk memilih platform yang paling sesuai dengan harapan dan kebutuhannya. Grab percaya bahwa dalam lanskap tersebut, kualitas layanan, keberlanjutan dukungan, dan komitmen terhadap kesejahteraan mitra akan menjadi faktor pembeda yang utama," kata dia.

Lebih lanjut, Tirza mengatakan Grab Indonesia terus berkoordinasi dengan instansi pemerintahan terkait, terutama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mendukung implementasi kebijakan yang mengedepankan kesejahteraan Mitra Pengemudi, kenyamanan pengguna, dan keberlangsungan industri secara keseluruhan.

Grab Indonesia, kata Tirza, menyambut baik inisiatif pemerintah untuk meninjau kembali struktur biaya jasa transportasi daring. 

"Kami memahami bahwa selama lebih dari tiga tahun terakhir, belum ada penyesuaian biaya jasa yang signifikan, sementara di lapangan, Mitra Pengemudi menghadapi peningkatan biaya hidup dan operasional," ujarnya. 

“Sehingga, Grab melihat bahwa kajian penyesuaian biaya jasa merupakan langkah yang tepat untuk membangun ekosistem transportasi yang lebih adil, berkelanjutan, dan mengayomi semua pihak," ucapnya.
 
Tirza kembali menegaskan bahwa wacana ini perlu dikaji secara menyeluruh dan proporsional karena Grab menyadari bahwa baik pengguna maupun Mitra Pengemudi memiliki kebutuhan dan preferensi yang beragam. 


(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement