sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Omzet Naik Hingga Rp50 Juta, Libur Lebaran Tahun Ini Bikin Pengusaha Bioskop Sumringah

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
08/05/2022 09:00 WIB
Hal ini dirasakan para pengusaha bioskop yang sumringah dengan pelonggaran kegiatan yang ditetapkan pemerintah tahun ini.
Omzet Naik Hingga Rp50 Juta, Libur Lebaran Tahun Ini Bikin Pengusaha Bioskop Sumringah. (Foto: MNC Media)
Omzet Naik Hingga Rp50 Juta, Libur Lebaran Tahun Ini Bikin Pengusaha Bioskop Sumringah. (Foto: MNC Media)

IDXChannel Libur lebaran memang sangat berdampak positif pagi sejumlah lini bisnis. Hal ini dirasakan para pengusaha bioskop yang sumringah dengan pelonggaran kegiatan yang ditetapkan pemerintah tahun ini. Apalagi presiden memberikan cuti bersama yang cukup lama kepada pada para pekerja. 

Sekadar diketahui, kondisi usaha bioskop tahun lalu sangat terpuruk. Adanya pembatasan kegiatan, pembatasan jumlah kapasitas penonton, mengakibatkan daya tarik masyarakat untuk nonton film di bioskop jadi menurun. 

Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI), Djonny Syafruddin mengatakan, jika dibandingkan dengan kondisi ketika momen lebaran tahun lalu, pengusaha bioskop lebih menikmati momen lebaran tahun ini. Lantaran, tahun ini omzetnya naik drastis. 

"Persentasenya kalau pandemi atau lebaran tahun lalu, 4 layar itu kita cuma dapat omzet Rp6 juta atau Rp8 juta. Tapi momen lebaran tahun ini mencapai Rp 40 juta sampi Rp50 juta," beber Djonny saat dihubungi media, Minggu (8/5/2022).

Dia mengungkapkan film yang menjadi pemicu naiknya omzet pengusaha adalah adanya film nasional yang berjudul KKN di Desa Penari dan film impor Doctor Strange. Djonny memprediksi dua film ini akan mencapai 4 juta lebih penonton hingga pertengahan Mei mendatang.

Berkaca dari ini, dia berharap antusiasme masyarakat menonton film tidak surut kembali, bahkan justru lebih meningkat lagi dari bulan ini. Selain itu, ia juga berharap pandemi di Indonesia bisa segera berakhir sehingga para pembuat film dapat produktif kembali dan ruang bioskop terus terisi penuh. 

"Kita lihat 6 bulan ke depan. Semoga kondisi usaha bioskop tidak lesu lagi setelah momen lebaran ini," imbuhnya. 

Guna menarik masyarakat datang ke bioskop, Djonny pun menyarankan agar pembuat film dapat lebih kreatif dan jeli melihat momen. Artinya jangan memasukan film ketika anak lagi masuk sekolah, karena otomatis orang akan malas mengeluarkan budget lebih untuk menonton. 

Selain itu, kata Djonny, promosi film juga harus dimainkan. Lantaran, tidak semua orang tahu tentang film yang diproduksi. Percuma film bagus namun tidak dipromosikan. "Dua hal itu yang ingin saya sarankan ke industri pembuat film kita," ucapnya. (SNP)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement