sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Orang Obesitas Dianggap Lebih Berisiko Tinggi Terinfeksi Covid-19, Ini Alasannya

Economics editor Muhammad Sukardi
19/07/2021 13:53 WIB
Sejak awal pandemi, pakar kesehatan mengelompokkan lansia dan orang obesitas sebagai orang dengan risiko tinggi Covid-19.
Ilustrasi Obesitas (Photo by Ehimetalor Akhere Unuabona on Unsplash)
Ilustrasi Obesitas (Photo by Ehimetalor Akhere Unuabona on Unsplash)

Peradangan kronis yang terjadi pada orang obesitas meningkatkan risiko sejumlah masalah termasuk penyakit autoimun, kanker tertentu, penyakit jantung, pankreas, masalah paru-paru, dan sistem reproduksi.

"Ini mungkin juga alasan mengapa indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi dikaitkan dengan hasil yang lebih buruk dari penyakit menular termasuk Covid-19," tambah Walsh.

Diterangkan di sana, para peneliti sampai saat ini masih mencari tahu mekanisme terjadinya peradangan pada orang obesitas. Satu hipotesis yang banyak dipakai adalah bahwa ketika sel-sel lemak menjadi kelebihan nutrisi, stres antarsel yang dihasilkan dapat memicu 'kaskade inflamasi'.

"Jadi, orang obesitas menyimpan banyak zat dalam sel lemak, tetapi mereka juga mulai melepaskan lebih banyak dari biasanya saat mereka tumbuh," kata Andrew Greenberg, direktur laboratorium obesitas di Jean Mayer, Pusat Penelitian Nutrisi Manusia USDA di Universitas Tufts.

"Zat buruk yang dilepas orang obesitas beredar ke dalam darah dan mengikat sel-sel kekebalan di hati dan otot. Dan ini mengarah pada pelepasan faktor inflamasi," sambungnya.

Halaman : 1 2 3 4 5
Advertisement
Advertisement