sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Otorita IKN Belajar Pengembangan Kota Spons dari Belanda

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
11/10/2023 15:14 WIB
Otorita IKN mengunjungi Deltares, salah satu lembaga riset terkemuka di dunia dalam bidang pengelolaan air dan lingkungan, yang berlokasi di Den Haag.
Otorita IKN Belajar Pengembangan Kota Spons dari Belanda. Foto: MNC Media.
Otorita IKN Belajar Pengembangan Kota Spons dari Belanda. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengunjungi Deltares, salah satu lembaga riset terkemuka di dunia dalam bidang pengelolaan air dan lingkungan, yang berlokasi di Den Haag, Belanda. 

Kunjungan ini bertujuan untuk membahas rencana kolaborasi untuk mewujudkan konsep kota spons (sponge city) di Ibu Kota Nusantara.

Kepala Otorita IKN Bambang Susantono menjelaskan bahwa kota spons merupakan salah satu prinsip dasar pengembangan kawasan di IKN, dengan memadukan konsep perkotaan kota hutan (forest city) dan kota cerdas (smart city).

Konsep kota spons akan diterapkan di IKN untuk mengemablikan siklus alami air yang berubah karena pembangunan. Penerapan konsep ini akan memberikan manfaat pemanenan air untuk tambahan ketersediaan air, pengurangan bahaya banjir, serta pelestarian ekologi. 

Kota spons akan diwujudkan antara lain melalui ruang terbuka hijau dan biru, desain fasilitas perkotaan dengan menerapkan atap hijau (green rooftop), serta penerapan jalan dan trotoar berpori, bioskedean, dan sistem bioretensi untuk menahan atau menyerap air hujan.

Penerapan kota spons sudah direncanakan di dalam UU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara. Meski demikian, Otorita IKN bersama stakeholder terkait akan mematangkan konsep kota spons tersebut, salah satunya dengan menggandeng Deltares. 

Kolaborasi dengan Deltares ini merupakan salah satu wujud dukungan Asian Development Bank (ADB) untuk pembangunan IKN.   

"Meskipun sejak awal sponge city sudah masuk di blueprint IKN, kita perlu memperkuatnya lagi supaya benar-benar ada pengaturan manajemen tata air di Nusantara," ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Rabu (11/10/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Myrna A. Safitri menjelaskan, konsep kota spons dapat dipahami sebagai water resilience. 

"Sama saja konsepnya dengan sponge city, yakni kota yang mampu mengelola air dengan baik, bisa menyimpan, dan mengalirkan ketika dibutuhkan dengan cara yang sudah dihitung sedemikian rupa," sambungnya.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement