Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) 2023 juga mencatat surplus sehingga mendukung ketahanan eksternal. Surplus neraca perdagangan berlanjut pada Desember 2023 yang tercatat USD3,3 miliar dipengaruhi oleh kinerja ekspor komoditas utama Indonesia seperti batu bara serta besi dan baja. Namun tren ekspor komoditas SDA ini mengalami tren pelemahan sepanjang semester II 2023.
- Bank Dunia
Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tangguh pada 2024. Indonesia juga akan menghadapi tren inflasi yang menurun, dan mata uang yang stabil. Dalam laporan Prospek Perekonomian Indonesia, pertumbuhan PDB RI diperkirakan akan sedikit menurun menjadi rata-rata 4,9 persen pada tahun 2024-2026 dari sebelumnya 5 persen pada 2023 karena lonjakan harga komoditas yang mulai melemah.
Konsumsi swasta diperkirakan akan menjadi pendorong utama pertumbuhan pada tahun 2024. Investasi dunia usaha dan belanja publik juga diperkirakan akan meningkat sebagai dampak dari reformasi dan proyek-proyek pemerintah yang baru.
Inflasi diperkirakan akan menurun menjadi 3,2 persen pada tahun 2024 dari rata-rata 3,7 persen pada 2023, sesuai dengan target Bank Indonesia.
Menurunnya inflasi mencerminkan melemahnya harga komoditas dan kembalinya tingkat pertumbuhan permintaan domestik ke tingkat normal setelah pemulihan pascapandemi. Pada saat yang sama, terdapat tekanan kenaikan pada harga pangan akibat dampak pola cuaca El-Niňo, yang dapat mengganggu produksi pangan di beberapa tempat.