Selain itu, dia juga mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan akan ada transaksi yang terjadi dalam IBF 2022.
"Memberikan edukasi dan memperkenalkan produk baja dalam membuat rumah sesuai denga standar kemanan, dan bagaimana mencari baja yang berkualitas dan tidak salah beli," katanya.
"Namun tidak memenutup kemungkinan akan ada transaksinya, tapi saya tidak mempunyai target untuk itu," tambahnya.
Silmy mengatakan, gelaran IBF 2022 penting untuk diselenggarakan mengingat industri baja nasional berperan penting dalam mendukung agenda pembangunan nasional yang telah dicanangkan Pemerintah.
Di antaranya, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam termasuk industri kendaraan listrik.
Saat ini industri baja nasional masih menghadapi tantangan di mana utilisasi kapasitas produksi nasional masih sangat rendah yaitu rata-rata 54% dan itu masih jauh dari good utilization sebesar 80%. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya jumlah produk baja impor yang masuk ke Indonesia.
"Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami bersama para profesional di bidang industri terus berupaya menyuarakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) melalui seminar yang juga diadakan bersama institusi pendidikan di IBF 2022 ini," kata Silmy.