sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Panasnya Harga Beras di Tengah Gelontoran Bansos dan Impor

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
22/02/2024 18:30 WIB
Masyarakat digegerkan dengan meroketnya harga beras ditambah kelangkaan pasokan di pasaran selama sebulan terakhir.
Panasnya Harga Beras di Tengah Gelontoran Bansos dan Impor. (Foto: MNC Media)
Panasnya Harga Beras di Tengah Gelontoran Bansos dan Impor. (Foto: MNC Media)

Jumlah konsumsi ini juga tercatat meningkat sebesar 2,7 metrik ton, dari periode sebelumnya yang tercatat sebanyak 518,6 juta metrik ton pada 2021/2022.

Sementara melansir data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023, luas panen padi diperkirakan sebesar 10,20 juta hektare dengan produksi padi sekitar 53,63 juta ton gabah kering giling (GKG). (Lihat grafik di bawah ini.)

Luas panen padi pada 2023 juga mengalami penurunan sebanyak 255,79 ribu hektare atau turun 2,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2022 yang sebesar 10,45 juta hektare.

Produksi padi pada 2023 diperkirakan sebesar 53,63 juta ton GKG, mengalami penurunan sebanyak 1,12 juta ton GKG atau 2,05 persen dibandingkan produksi padi di 2022 yang sebesar 54,75 juta ton GKG.

Produksi beras pada 2023 untuk konsumsi pangan penduduk diperkirakan sekitar 30,90 juta ton, mengalami penurunan sebanyak 645,09 ribu ton atau 2,05 persen dibandingkan produksi beras di 2022 yang sebesar 31,54 juta ton.

Jika kebutuhan konsumsi beras tahun lalu 35,3 juta metrik ton, maka ada defisit kebutuhan 4,4 juta ton untuk masyarakat.

  1. Penurunan Produksi dan Pelarangan Impor

Tak hanya Indonesia, Thailand yang dikenal sebagai salah satu eksportir beras terkemuka di dunia, juga memperkirakan akan terjadi penurunan produksi beras yang signifikan pada musim panen tahun 2023-2024.

Kantor Ekonomi Pertanian di bawah Kementerian Pertanian dan Koperasi Thailand memperkirakan negara ini akan mengalami penurunan produksi beras sebesar 871.000 ton (-3,27 persen) menjadi 25,8 juta ton. Penurunan ini terkait dengan fenomena cuaca El Niño yang menyebabkan pola cuaca tidak biasa.

Meskipun ada antisipasi penurunan produksi, harga beras Thailand juga terus meningkat untuk padi wangi hom mali Thailand, padi ketan, dan padi dengan kadar air 15 persen sejak awal tahun 2022.

Dalam sembilan bulan pertama 2023, harga rata-rata beras Padi Thai hom mali naik 13,3 persen.

Ekspor beras Thailand selama tujuh bulan pertama 2023 juga mengalami peningkatan baik kuantitas (30,2 persen yoy) dan nilai (51,8 persen yoy), masing-masing berjumlah 2,54 juta ton dan 40,8 miliar baht.

Sementara beras impor Indonesia pada Januari 2024 paling banyak juga didatangkan dari Thailand, yakni 237 ribu ton dengan nilai USD 153 juta.

Pakistan menjadi negara kedua pemasok beras Indonesia mencapai 129 ribu ton yang nilainya USD79,3 juta, serta dari Myanmar 41,6 ribu ton dengan nilai USD23,98 juta.

Sementara volume impor beras gabungan dari negara-negara lainnya hanya sekitar 35,4 ribu ton dengan nilai USD22,92 juta.

Akar persoalan beras mahal juga bersumber dari pelarangan ekspor yang dilakukan oleh India di akhir 2023 lalu.

Menanggapi kenaikan harga domestik dan ekspor, pada 2023 pemerintah India melarang ekspor beras putih non-Basmati. Tak hanya itu, India juga mengenakan bea masuk sebesar 20 persen pada ekspor beras setengah matang dan menetapkan harga ekspor minimum Basmati sebesar USD950 per metrik ton.

India memberlakukan pembatasan ekspor beras yang mengguncang pasar global pada 2023, sehingga menyebabkan harga mencapai titik tertinggi dalam beberapa tahun.

Menurut S&P Global Commodity Insight, harga tersebut kemungkinan akan bertahan setidaknya hingga paruh pertama 2024.

Turunnya produksi beras India 2023-2024 juga karena kondisi cuaca kering akibat fenomena cuaca El Nino.

Atase Departemen Pertanian AS di India memperkirakan total produksi beras di negara tersebut akan mencapai 128 juta ton pada periode 2023-2024 (Oktober-September) dibandingkan dengan 135,5 juta ton pada tahun sebelumnya.

Meski ada pembatasan perdagangan, harga beras lokal di India juga mengalami kenaikan meski di tengah musim panen 2023 sehingga mendorong pemerintah mengeluarkan peringatan kepada pengecer untuk menurunkan harga.

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement