Head of International Residential Research, Knight Frank, Everett Allen mengatakan, situasi lockdown yang berlarut menyebabkan masyarakat berhasil menabung secara signifikan, diikuti juga dengan adanya peningkatan nilai ekuitas dari aset rumah yang mereka miliki.
"Kekayaan lebih tersebut akhirnya digunakan untuk merenovasi rumah yang ditinggali ataupun untuk membeli properti kembali," jelas Everett dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/4/2022).
Lanjutnya, Global Residential Cities Index periode Q4 2021 juga mencatat bahwa Istanbul memiliki angka pertumbuhan harga residential tertinggi di dunia sebesar 63,2% selama satu tahun terakhir.
Sementara itu, Kuala Lumpur direkam mengalami penurunan tertinggi sebesar -5,7% dimana setidaknya terdapat 10 kota yang tercatat mengalami penurunan harga residensial selama 2021.
Sedangkan Jakarta tercatat sebagai salah satu negara yang memiliki pertumbuhan harga residensial positif di 1,4 persen pada kwartal empat tahun 2021.