"Hal ini juga seiring dengan indeks dari Bank Indonesia dimana pada data akhir tahun 2021 yang menyatakan indeks pertumbuhan perumahan Jakarta berada di angka 1,42 persen," terangnya.
Bank Indonesia (BI) juga menyatakan bahwa indeks harga residential Jakarta di triwulan I/2022 mengalami kontraksi, atau berada di angka 1,04 persen. Kondisi ini juga tercermin dari performa pertumbuhan harga residential di Indonesia.
Senior Research Advisor, Knight Frank Indonesia, Syarifah Syaukat menambahkan, kinerja sektor perumahan diperkirakan masih positif sepanjang 2022, meskipun pertumbuhan harga terbatas karena pengembang cenderung menahan kenaikan harga sembari menghabiskan stok rumah siap huni dan insentif (PPN DTP) properti. (TSA)