Awalnya ia menduga jika harga Pertalite naik mulai hari ini karena berita yang heboh di masyarakat. Namun ternyata kenaikan itu belum terjadi sehingga sebagai antisipasi ia tetap mengisi full tangki BBM motor matic miliknya. "Kalau pengennya jangan naik, ekonomi kan lagi susah karena Covid-19, kalau ditambah lagi BBM naik beban kita sebagai masyarakat kecil akan semakin berat," keluh dia.
Sementara menurut pengelola SPBU 34.40530 yang beralamat di Jalan Raya Batujajar, Yogie Mahendra menyebutkan, antrean pemotor yang akan mengisi Pertalite semakin panjang sehingga harus dilakukan pengaturan. Apalagi mereka enggan mengisi Pertamax meskipun antreannya kosong karena selisih harga yang lumayan.
Soal kenaikan harga, Yogie mengatakan belum ada informasi soal rencana kenaikan BBM bersubsidi. Namun pihaknya mengantisipasi dengan tetap meminta pengiriman BBM jenis pertalite setiap harinya mengingat saat ini permintaan dari masyarakat meningkat. Agar tidak sampai stok kosong dan masyarakat tidak terlayani.
"Kapasitas tangki kami untuk Pertalite adalah 32.000 liter, setiap harinya dapat kiriman sekitar 24.000 liter dan biasanya dalam sehari habis antara 21.000 liter. Tapi kalau melihat antrean panjang seperti ini kemungkinan ada peningkatan permintaan," pungkasnya.
(DES)