Tak hanya merekam data dari tangkapan layar kamera, menurut Anne, sistem ini juga dapat melakukan analisa dari hasil laporan rekaman video maupun foto dari seorang korban tindakan kejahatan.
Data foto dan video pelaku tindakan kejahatan tersebut bisa didapat dari mana saja, misal dari media sosial, untuk kemudian diunggah ke dalam database untuk dilakukan proses pencocokan.
"Dengan penelusuran menggunakan system CCTV Analytic ini, KAI Commuter telah mengungkap kasus-kasus tindak kriminal yang dilaporkan oleh para pengguna," tutur Anne.
Anne mencontohkan, beberapa kasus yang berhasil terungkap tersebut misalnya terkait pelaku maling sepeda di Stasiun Cisauk, yang akhirnya tertangkap di Stasiun Manggarai.
Lalu juga pelaku pengambilan tas dan sepatu pengguna di musala stasiun pada November 2022, serta pelaku tindak asusila dan tindak kriminal lainnya.