IDXChannel - Pasar saham global saat ini tengah bergejolak di tengah kewaspadaan para investor menjelang laporan inflasi AS. Hal ini diprediksi akan menimbulkan tindakan keras dari bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga super besar lainnya.
Bila itu terjadi, maka akan terjadi pemangkasan keuntungan yang terjadi di seluruh dunia. Meski pada laporan penggajian AS pada Juni optimis pasar sudah memprediksi kenaikan 75 basis poin dari Federal Reserve, dengan imbal hasil obligasi dan dolar lebih tinggi.
Menggarisbawahi sifat global dari tantangan inflasi, bank sentral di Kanada dan Selandia Baru diperkirakan akan memperketat lebih lanjut pekan ini.
Sementara Wall Street menambah beberapa keuntungan pekan lalu, suasana pasar akan diuji oleh pendapatan dari JPMorgan dan Morgan Stanley pada hari Kamis, dengan Citigroup dan Wells Fargo sehari setelahnya.
"Konsensus memperkirakan pertumbuhan 2 kuartal S&P 500 EPS (laba per saham) hanya +6% tahun/tahun. Sementara perusahaan kemungkinan akan melewati batas rendah ini, kami berharap komentar yang hati-hati akan mendorong pemotongan untuk meneruskan perkiraan," kata analis Goldman Sachs, David J. Kostin.