“Itu memang harus kita jalankan, kita tentu juga terbuka untuk masukan dari publik,” kata Nicke dalam konferensi pers ‘Pencatatan Perdana Saham PGEO’ di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jumat (24/2/2023).
Kemudian, dengan pencatatan saham PGEO di BEI, masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam mewujudkan tujuan nol emisi karbon atau net zero emission di 2060.
“Jadi kita jangan hanya sekadar bicara, kita bisa berkontribusi langsung dan kami membuka kesempatan yang besar,” ujar dia.
Direktur Utama PGEO Ahmad Yuniarto menyebut, langkah IPO perseroan merupakan kesempatan masyarakat untuk berpartisipasi langsung dalam kegiatan investasi pengembangan energi bersih berbasis panas bumi. Dengan dana hasil IPO, perseroan berencana untuk menambah kapasitas terpasang sebesar 600 megawatt.
“Fokus utamanya adalah menumbuh kembangkan kapasitas panas bumi, pada saat yang sama juga terus pengembangan kapabilitas,” kata Ahmad.