IDXChannel - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) telah resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan berhasil meraup dana segara dari IPO sebesar Rp9,05 triliun. Namun, bisnis perseroan ke depannya dinilai banyak kendala.
Hal tersebut seperti diungkapkan Pengamat Energi dan Pertambangan, Kurtubi. Ia menyebut kendala tersebut muncul dari berbagai dimensi. “Untuk itu harus banyak pendekatan yang komprehensif,” ujar Kurtubi dihubungi, Senin (6/3/2023).
Kurtubi mengatakan, kendala tersebut menyebabkan project geothermal yang gagal, misalnya di Bali yang terhambat karena banyaknya penolakan warga setempat.
“Contoh di Bali, geothermal dianggap sebagian warga di sana merusak lingkungan setempat. Ada faktor sosiologis yang perlu diperhatikan oleh PGEO,” ujar Kurtubi.
Selain itu, kendala lainnya yakni mayoritas pasokan listrik di wilayah rencana pengembangan PLTP seperti Jawa-Madura-Bali dan Sumatra juga masih mengalami oversupply atau kelebihan pasokan.