Krisis energi semakin menekan biaya hidup yang amat menyakitkan dan memaksa pemerintah untuk memberi bantuan berjumlah miliaran untuk meringankan beban.
Hasil obligasi Jerman akan ditutup pada Agustus dengan lonjakan bulanan terbesar mereka dalam lebih dari 30 tahun karena inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi.
Jamie Niven sebagai manajer dana obligasi senior di Candriam dalam Reuters mengatakan bahwa suku bunga yang diantisipasi tahun ini telah diperhitungkan ke pasar khususnya di AS.
"Saya pikir ada lebih banyak rasa sakit yang akan datang di pasar kredit dan di pasar ekuitas sebelum kita melihat prospek yang lebih cerah. Saya tidak berpikir bank sentral akan berada dalam keadaan di mana mereka dapat memotong untuk melunakkan pukulan resesi," ucap Niven melalui Reuters pada Rabu (31/8/2022).
Sementara itu, pasar saham Asia merosot sebesar 0,4% dan saham Hang Seng Hong Kong turun 0,16% pulih dar penurunan awal yang tajam. Imbal hasil Treasury AS du tahun terakhir relatif sensitif pada kebijakan moneter, dan mencapai tertinggi 15 tahun di angka 3,49% semalam, dan turun kembali ke 3,4602%. (TYO)
Penulis: Ribka Christiana