Berdasarkan catatan perusahaan, Akulaku Finance sepanjang 2022 lalu telah berhasil mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp12,93 triliun.
Nilai tersebut dicapai dengan catatan Non Performing Loan (NPL) di kisaran satu persen. Dalam bisnis pembiayaan digital sendiri, batasan NPL dihitung dari jumlah debitur yang telah melebihi 120 hari dari tanggal jatuh tempo.
Menurut Efrinal, pihaknya menargetkan penyaluran pembiayaan tahun ini bisa mencapai Rp15 triliun hingga akhir tahun, atau tumbuh sekitar 15 hingga 16 persen.
Guna mengejar target tersebut, Efrinal menjelaskan, pihaknya harus menghadapi sejumlah tantangan yang ada di lapangan. Misalnya saja, masih terbatasnya jumlah masyarakat Indonesia yang 'melek digital'.
"Selain itu, belum semua daerah juga di Indonesia ini yang memiliki penetrasi internet yang tinggi," tegas Efrinal. (TSA)