Meski demikian, pertumbuhan ini tetap perlu diwaspadai karena sebagian besar pertumbuhan berasal dari permintaan eksternal.
"Dibandingkan dengan periode Januari-Maret, aktivitas konsumsi telah melemah. Kenaikan harga semakin menyebabkan konsumen menunda membeli barang,” kata Harumi Taguchi, kepala ekonom di S&P Global Market Intelligence.
Data perdagangan menunjukkan bahwa ekspor Jepang tetap tangguh selama kuartal kedua tahun ini, dipimpin oleh pengiriman mobil ke AS dan Eropa.
Meningkatnya jumlah pelancong yang masuk, juga berkontribusi pada komponen ekspor bersih PDB. Pariwisata memberikan dorongan ekonomi yang besar setelah pemerintah Jepang mencabut kontrol pembatasan akibat Covid-19 pada akhir April.
Jumlah pengunjung asing telah pulih lebih dari 70 persen dari tingkat pra-pandemi per Juni, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang.