"Misalkan di toko legging harganya Rp18 ribu kemudian di TikTok Rp10 ribu atau Rp8 ribu. Padahal bahannya sama. Jadi kalo kita kirim ke pelanggan di Surabaya itu mereka bilang aku beli di TikTok cuan Rp10 ribu bahannya sama, kamu kok Rp18 ribu. Nah itu menjatuhkan harga pasar," katanya, Jumat (22/9/2023).
Lina pun heran kenapa harga di online tersebut bisa jauh lebih murah. Pasalnya harga dari konveksi itu harganya mendekati harga yang ia jual. Ia pun heran dengan perbedaan harga yang signifikan tersebut.
"Contoh lain, harga kaos kaki itu tiga ribu (di toko) tapi di Tiktok jual cuma seribu. Lhiat coba. Jadi orang larinya ke sana. Heran juga, maksudnya kaya harga seprai. Di Cipadu itu harganya Rp140 ribu, tapi di Tiktok itu cuma Rp75 ribu dan Rp65 ribu," katanya.
Ia berharap pemerintah dapat segera mencarikan solusi yang tepat baik untuk pedagang konvensional maupun pedagang online agar sama-sama bisa mendapatkan rezeki.
"Harapannya pemerintah cepat segera mencarikan solusinya. Apalagi soal harga, Shoppe, Lazada dan TikTok itu jangan diturunkan banget sehingga berdampak ke pasar," katanya.
"Intinya disamakan, kalaupun miring ya dikit aja, jangan terlalu drastis banget," tambahnya.
(FRI)