"Sepi biasanya pagi gini sudah ramai, sekarang sepi, kalau sore agak lumayan, karena kan orang-orang ke sini foto-foto beli minuman, ya ada kalau 10 cangkir, biasanya kita sampai kewalahan," kata Fitrul.
Ia menambahkan, bila ketika penutupan pintu masuk bergantian saat kebakaran di bulan Agustus akhir hingga awal September, lalu tidak berdampak parah. Sebab, akses Wisata Gunung Bromo intinya masih dibuka.
"Kalau yang kemarin itu nggak sepi gini, meski di sini (pintu masuk Coban Trisula) sempat tutup, tapi masih ada yang ke sini, ini sama sekali," imbuhnya.
Kini Fitrul dan Jumanti berharap proses pemadaman api berjalan lancar dan wisata Gunung Bromo segera dibuka. Sebab, ia dan beberapa warga yang berada di luar kawasan TNBTS atau kawasan penyangga wisata menggantungkan hidupnya dari wisatawan.
"Semoga bisa segera padam. Biar wisatawan dari luar Malang banyak yang ke sini," pungkasnya.