IDXChannel - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo akan memulai pelayanan bongkar muat peti kemas di Terminal Kijing, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
Layanan ini akan dimulai pada pekan ketiga Juni 2025. Hal tersebut merupakan bagian dari komitmen Pelindo dalam mendukung penguatan konektivitas arus logistik di Indonesia.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Pelabuhan Kelas I Pontianak, Capt. Dian Wahdiana, menyambut baik rencana pengoperasian pelayanan peti kemas di Terminal Kijing.
Menurutnya hal tersebut akan sangat berdampak positif terhadap kelancaran logistik, tidak hanya di Kota Pontianak, tapi juga bagi Provinsi Kalimantan Barat.
Terminal Kijing menjadi solusi yang diberikan Pelindo atas adanya keterbatasan kedalaman alur pelayaran di Sungai Kapuas yang menghambat masuknya kapal-kapal berukuran besar ke Pelabuhan Dwikora Pontianak.
"Kami sangat mendukung dan menyambut baik dimulainya pelayanan peti kemas Pelindo di Terminal Kijing," kata Capt. Dian dalam keterangan resmi, Sabtu (14/6/2025).
"Tentunya hal tersebut akan semakin memudahkan pengguna jasa logistik, karena dengan semakin besarnya ukuran kapal yang dilayani pelabuhan, maka kapasitas muatan kargonya pun semakin banyak, sehingga pada akhirnya diharapkan dapat menekan biaya logistik menjadi lebih efisien," lanjutnya.
Dia melanjutkan, Pelindo selalu mengedepankan aspek keamanan dan keselamatan kerja dalam pengoperasian Terminal Kijing.
Sementara itu General Manager Pelindo Pelabuhan Pontianak Kalbar Yanto, mengatakan, pada tahap awal, untuk pengoperasian layanan bongkat muat peti kemas di Terminal Kijing, Pelindo menyiapkan peralatan berupa 2 unit Harbour Mobile Crane (HMC).
Selain itu, disiapkan juga alat untuk penumpukan peti kemas di lapangan, jenis reach stacker (RS) dan juga truk untuk pengangkutan di terminal.
"Secara bertahap pada tahun 2026 nanti, Pelindo juga akan mendatangkan quay container crane (derek peti kemas di dermaga) dan juga rubber tyred gantry (RTG atau derek peti kemas di lapangan penumpukan," kata Yanto.
(Nur Ichsan Yuniarto)