Lebih lanjut, Andayani menjelaskan, kapal logistik Pelni mengangkut komoditas pangan seperti tepung terigu, gula, minyak goreng, daging sapi, beras, daging ayam, kedelai, cabai rawit, dan bawang merah. Selain itu, kapal juga mengangkut material seperti semen, besi baja, triplek, hingga gas elpiji.
Andayani mengatakan keberadaan angkutan logistik dan program tol laut berkontribusi dalam menurunkan disparitas harga antar wilayah. Diperkirakan peningkatan konektivitas logistik ini mampu berkontribusi dalam menekan disparitas harga rerata di kisaran 5-45 persen. Terutama di wilayah Indonesia bagian Timur yang dinilai cukup memberikan dampak terhadap penurunan harga barang.
"Di Indonesia Timur kehadiran kapal logistik memberikan dampak penurunan harga 15-45 persen," kata Andayani.
Pada kesempatan itu, Andayani menambahkan sejak awal penugasan pada tahun 2015 lalu angkutan logistik Pelni telah berhasil mengangkut sebanyak 86.023 kontainer. Berisikan komoditas pangan strategis hingga material konstruksi untuk kebutuhan pembangunan.
"Kalau dampak, terkait penurunan harga, semakin ke timur makin besar penurunannya. Ke Indonesia timur kita membawa kedelai, bawang merah, dan barang penting. Ini punya dampak besar untuk menekan disparitas harga antar wilayah," pungkas Andayani.
(Dhera Arizona)