"Sampai hari ini kita telah melakukan operasi pasar di beberapa lokasi, mulai dari pasar Koba, hingga ke Sungaiselan dan tidak kelihatan adanya masyrakat yang menjual minyak goreng curah. Hal ini juga mengikuti petunjuk dari pusat, yang sebelumnya tidak diperbolehakan untuk diperjualkan minyak goreng curah ini," ungkap Ali.
Diakui Ali, harga minyak goreng saat ini memang terjadi kenaikan, yakni berada di kisaran harga Rp 20 ribu perliter dengan kenaikan harga dari sebelumnya, yakni Rp 2.000.
"Kenaikan harga minyak kelapa ini diketahui salah satu faktornya karena memang harga kelapa sawit yang tinggi, dimana saat ini harga minyak goreng kemasan naik hingga dua ribu, yakni berada di kisaran Rp 20 ribu dari sebelumnya Rp 18 ribu untuk merek Fortune dan beberama merek lainnya" ujarnya.
Guna memastikan kestabilan harga dan ketersedian minyak goreng, pihaknya pun akan berkoordinasi langsung dengan distributor yang ada di Bangka Belitung.
"Saat ini dari empat distributor dwiilayah Bangka sudah kita cek dan semua normal, tidak ada penimbunan, bahkan barang yang datang pun mereka langsung suplay," kata Ali.