Padahal, PLN memiliki teknologi yang bisa membedakan tarif listrik biasa dengan tarif listrik kompor induksi sehingga konsumen cukup membayar sekitar Rp10 ribu per bulan untuk tagihan listrik untuk kompor tersebut.
"Kompor induksi juga harusnya dimulai dari masyarakat yang mampu. Kalau dimulai dari masyarakat yang miskin, ya tidak mulai-mulai transisi seperti sekarang. Jadi kompor induksi terus digalakkan, tidak diberhentikan, namun dimulai dari menengah ke atas," tutup Djoko.
(NIY)