Dari keseluruhan transmisi yang direncanakan dibangun, regional Jawa, Madura, dan Bali menjadi yang terpanjang, yaitu 13,9 kms. Kemudian akan dibangun 11,2 kms di Sumatera dan 9,8 kms untuk Pulau Kalimantan.
Di Pulau Sulawesi akan terbangun 9,0 kms transmisi. Sementara, 3,9 kms untuk regional Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara demi memperkuat sistem kelistrikan di wilayah timur Indonesia. Tak hanya itu, tambahan gardu induk juga akan dibangun sebesar 107.950 mega volt ampere (MVA) di seluruh Indonesia.
Pembangunan penyaluran ketenagalistrikan ini membuka peluang investasi sebesar Rp565,3 triliun. Selain itu, peluang lapangan kerja yang mencakup kebutuhan industri manufaktur, konstruksi, operasi, serta pemeliharaan untuk transmisi dan gardu induk, termasuk distribusi juga terbuka bagi sebesar 881.132 tenaga kerja.
Untuk meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja, Bahlil berharap seluruh pembangunan transmisi dan gardu induk dapat memaksimalkan penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dengan harga lebih kompetitif dan meminimalisasi impor.
"Ini saya harapkan tidak ada impor ya. Dimaksimalkan semua industri dalam negeri. Karena ini investasinya sekitar Rp400-Rp500 triliun hanya untuk transmisi sama gardu induk. Ini opportunity bagus. Supaya kita mengamankan TKDN kita. Jangan pasar besar dikasih untuk luar negeri, harus dalam negeri," kata Bahlil.
(Dhera Arizona)