"Tentu saja mempengaruhi APBN kita dengan harga minyak tinggi karena kondisi geopolitik di dunia," katanya.
Di sisi lain, konsumsi minyak dunia paling besar yaitu negara di Amerika Serikat (AS) dan Jerman, sedangkan di Asia yaitu China.
"Sudah pasti bahwa pasar kebutuhan energi dunia sangat dipengaruhi oleh bagaimana kondisi negara-negara yang membutuhkan energi sangat besar ketika demand mereka tinggi tapi supply tidak ada pasti mempengaruhi harga untuk memenuhi kebutuhan," kata Didik.
Dengan demikian, menurut Didik, perlu adanya kebijakan yang menggabungkan sektor energi dan sektor lingkungan hidup untuk pengurangan karbon dalam aktivitas di sektor energi.
"Saya harap kita berdiskusi apa kita akan mengajukan kepada pemerintahan baru dan kabinet yang belum terbentuk, menjadi suatu pemikiran suatu kondisi ke depan energi menjadi suatu hal yang signifikan yang harus dikelola untuk mengendalikan pemanasan global, akan sangat ideal bahwa mereka ditempatkan dalam satu lembaga," tutur Didik.
(FRI)