Lebih lanjut Eddy menyebut tahun ini diperkirakan kenaikan pertumbuhan konsumsi listrik hanya 800 megawatt (MW). Sementara akan ada 7 gigawatt (GW) yang akan masuk di tahun ini yang mayoritas berasal dari pembangkit berbasis bahan bakar fosil.
"Makanya kita minta berikan kesempatan bagi pihak lain untuk bisa menyerap energi itu, tapi kalau ada pihak ketiga membeli dan menyerap energi itu, ditambah EBT yang sudah eksisting ini tidak akan atau lama terserapnya, oleh karena itu PLN bersikeras untuk tidak diterapkan power wheeling ini," imbuhnya.
Eddy berharap, dengan penerapan skema power wheeling terbatas di daerah tertentu tidak akan memberatkan PLN. Selain itu dapat mempercepat pengembangan indutri EBT di Indonesia. (NIA)