Dia menyebutkan rendahnya TFP menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia belum sepenuhnya bertransformasi dari ekonomi berbasis sumber daya alam (SDA) ke ekonomi berbasis pengetahuan dan teknologi.
“Dan, jika SDA ini menjadi selalu menjadi andalan, asumsi teori kutukan sumber daya alam (the resource curse) atau paradoks keberlimpahan selalu menjadi fakta. Ketimpangan ekonomi pasti terjadi disertai tingkat kemelaratan yang melambung,” kata Mukhaer.
Oleh sebab itu, menurut Mukhaer, solusi utama terletak pada perombakan total struktur ekonomi.
“Terutama dalam aspek kebijakan fiskal dan afirmasi untuk mendukung kelas ekonomi menengah bawah hingga kelompok akar rumput serta menghilangkan delusi ekonomi,” katanya. (Wahyu Dwi Anggoro)