Program ini menargetkan nilai transaksi hingga Rp30 triliun hingga 4 Januari 2026, setelah sebelumnya didahului oleh sejumlah program belanja nasional lainnya. Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan perputaran belanja masyarakat hingga akhir tahun dapat mencapai lebih dari Rp110 triliun.
Selain mendorong konsumsi domestik, program belanja nasional juga memberikan ruang yang lebih besar bagi UMKM untuk berpartisipasi dalam ekosistem ritel modern. Kehadiran UMKM di pusat perbelanjaan dinilai menjadi faktor penting dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dari sisi pariwisata, wisata belanja turut diposisikan sebagai daya tarik bagi wisatawan mancanegara. Tren ini sejalan dengan capaian sektor pariwisata nasional yang mencatatkan rekor kunjungan pascapandemi, dengan jumlah wisatawan mancanegara mencapai lebih dari 15 juta orang sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, penguatan kerja sama perdagangan internasional terus dilakukan untuk memperluas akses pasar dan memperkuat fondasi ekonomi nasional. Berbagai perjanjian dagang yang disepakati sepanjang tahun ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan daya saing Indonesia di pasar global.