IDXChannel – Pemerintah berencana menggandeng China dalam menggarap sawah di Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal itu pun mendapat tanggapan dari pengamat pangan ITB, Prof. Dwi Andreas Santoso.
Menurutnya, kerja sama yang dilakukan belum tentu memberikan hasil yang maksimal. Sebab, meskipun China memiliki sumber daya manusia yang lebih banyak dalam pengembangan padi hibrida, namun belum tentu para ahli ini mampu menghadapi segala jenis tantangan dan persoalan yang tersaji di wilayah Kalimantan Tengah.
Ia menyebut para ahli lokal lah yang seharusnya digaet Pemerintah karena mereka memiliki pengalaman yang lebih tentang segala persoalan di Kalimantan Tengah daripada para ahli China yang cenderung belum pernah bercocok tanam di tanah Indonesia.
"Kalau nanti rencananya di Kalimantan Tengah, saya tahu persis karena saya mengalami sendiri, melakukan uji coba di tahun 2020-2021 itu persoalannya luar biasa. Persoalan yang paling penting di sana adalah tata kelola air," kata Andreas dalam program Market Review yang ditayangkan di YouTube IDX Channel, Senin (29/4/2024).