sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Masih Maju-Mundur Naikkan Harga BBM Subsidi, Apa Alasannya?

Economics editor Rizky Fauzan
02/09/2022 09:28 WIB
Sudah lebih dari seminggu isu kenaikan harga BBM subsidi berembus.
Pemerintah Masih Maju-Mundur Naikkan Harga BBM Subsidi. Foto: MNC Media.
Pemerintah Masih Maju-Mundur Naikkan Harga BBM Subsidi. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute, Komaidi, menganalisis alasan pemerintah yang masih belum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hingga saat ini. Padahal, sudah lebih dari seminggu isu kenaikan harga BBM subsidi berembus.

Menurutnya, hal ini lantaran pemerintah masih berupaya menjaga daya beli masyarakat, di mana sektor konsumsi menyumbang 55-60% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

“Pemerintah berupaya semaksimal mungkin menjaga daya beli masyarakat. Tapi kondisi APBN ini berat untuk semuanya. Daya beli ini penting, karena sebagian PDB kita, drivernya dari sektor konsumsi kira-kira di 55-60% PDB kita dari sektor konsumsi,” kata Komaidi secara virtual, Kamis (1/9/2022).

Dia mengatakan, sejak perang Rusia-Ukraina pasokan minyak mentah mengalami gangguan dari sisi penawaran. Rusia memproduksi 15 juta barrel minyak mentah per hari, dengan konsumsi 2-3 juta barrel per hari, sehingga ada sekitar 12 juta barrel per hari yang diekspor.

"Kalau itu dilarang keluar oleh AS dan Eropa, akan terjadi kelangkaan di pasar sebanyak 12 juta barrel, dan mendorong kenaikan harga signifikan," katanya.

Komaidi menuturkan kenaikan harga BBM juga akan berdampak pada kenaikan harga kebutuhan. Di sisi lain, pemerintah mencatat sebagian besar konsumsi BBM bersubsidi malah dinikmati oleh masyarakat mampu.

"Saya bukan menyampaikan subsidinya enggak pas. Subsidi sudah betul dalam ekonomi makro, dan kebijakan publik, itu memang diperlukan. Tapi dari alokasi dan caranya, saya kira perlu ditata, karena fakta dan data menunjukkan sebagian besar dinikmati orang kaya,” lanjut dia.

Di sisi lain, kenaikan harga BBM subsidi dinilai kurang pas dilakukan saat ini, karena harga minyak dunia turun. Ini juga yang membuat pemerintah akhirnya menurunakan harga BBM non subsidi hari ini.

“Ini kenapa pemerintah maju mundur, saat ini kurang pas (menaikkan harga BBM subsidi) karena harga minyaknya sedang turun. Sementara harga minyak non subsidi turun karena cara menghitungnya adalah 30 hari kebelakang, atau rata-rata harga ICP dikalikan dengan nilai tengah kurs BI, dan ditambah nilai pajak. Kalau harga ICP turun, otomatis harga BBM turun, karena harga minyak itu komponennya 60% dari total harga BBM,” papar Komaidi.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement