"Saya tidak tahu namanya apa (BBM baru rendah sulfur), tapi bensin yang kotor ini akan kita hilangkan, tapi untuk harganya akan sama. Namanya apa kita masih belum tahu, itu terserah Pertamina nanti. Tapi intinya kita mau menghilangkan BBM high sulfur di Indonesia," kata dia.
Lebih lanjut, Kaimudin menegaskan, BBM rendah sulfur akan diproduksi oleh Pertamina dengan memberikan tambahan suntikan modal kerja. Namun, penambahan biaya produksi ini tidak berdampak pada peningkatan harga jual di pasar dan dipastikan subsidi tetap ada.
"Kita tidak ada naikkan harga BBM, tapi ada kenaikan cost untuk penambahan biaya produksi, itu yang nanggung pemerintah, kalau pemerintah yang membayar, artinya ada subsidi," kata Kaimuddin.
Rencananya, jenis BBM yang akan diganti dengan BBM rendah sulfur adalah Pertamax dan Pertalite. Hal ini dikarenakan keduanya punya kandungan sulfur yang cukup tinggi. Pertamax memiliki kandungan sulfur yaitu 400 ppm, sedangkan Pertalite punya sulfur 500 ppm.