sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Proyeksi PDB RI Tumbuh Rp24.000 Triliun di 2030

Economics editor Suparjo Ramalan
17/06/2021 17:55 WIB
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat Gross Domestic Product (GDP) Indonesia akan naik Rp 24.000 triliun di 2030.
MNC Media
MNC Media

IDXChannel - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat Gross Domestic Product (GDP) Indonesia akan naik Rp 24.000 triliun di 2030. Kenaikan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) disebabkan adanya dorongan investasi di sektor ekonomi digital. 

Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi menyebut, pada 2020 nilai PDB Indonesia berada di posisi Rp 15.400 triliun dan 10 tahun mendatang akan mengalami kenaikan Rp 24 triliun. 

"Kita dalam satu era perubahan yang tak bisa dimungkiri. Jadi menurut hitungan Kemendag GDP kita tahun 2020 ini sekitar Rp 15.400 triliun akan tumbuh menjadi Rp 24 triliun pada 10 tahun yang akan datang," ujar Lutfi saat diskusi virtual, Kamis (17/6/2021). 

Untuk sektor perdagangan ekonomi digital pun mengalami pertumbuhan signifikan. Bila pada tahun 2020, nilai perdagangan ekonomi digital di dalam negeri tercatat di angka Rp 632 triliun, maka pada 2030 mendatang mengalami kenaikan hingga mencapai Rp 4.531 triliun. Jumlah itu naik 18 persen dari GDP Indonesia atau tumbuh 8 kali lipat. 

Saat ini, terjadinya inovasi dan perubahan secara fundamental di semua lini. Lutfi menilai, disrupsi adalah sebuah keniscayaan. Karenanya, pemerintah harus mengambil langkah untuk mengatur perubahan tersebut, khususnya ekonomi digital. 

Kemendag memproyeksikan digitalisasi akan mendominasi lini bisnis di dunia. Untuk Indonesia, pada 2030 e-commerce akan menguasai pasar lebih dari 34 persen, business to business (B2B) service menguasai 13 persen, di susul corporate service dengan persentase Rp 529 triliun. 

Layanan kesehatan secara online juga diperkirakan akan tumbuh 8 persen atau mencapai Rp 471,6 triliun. Kemudian, online travel agent (OTA) juga diperkirakan akan berpotensi tumbuh dengan nilai Rp 575 triliun. Begitu pula bisnis media daring hingga financial technology (fintech).  

"Kemudian health, education, juga menjadi hal penting. Peran perdagangan ekonomi digital ini menjadi sangat penting dan musti kita atur. karena kalau tidak kita terus dikejar-kejar, diuber-uber sesuatu yang sudah menjadi kenyataan di dunia digital ekonomi," tuturnya.  

(IND) 

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement