Kemendag memproyeksikan digitalisasi akan mendominasi lini bisnis di dunia. Untuk Indonesia, pada 2030 e-commerce akan menguasai pasar lebih dari 34 persen, business to business (B2B) service menguasai 13 persen, di susul corporate service dengan persentase Rp 529 triliun.
Layanan kesehatan secara online juga diperkirakan akan tumbuh 8 persen atau mencapai Rp 471,6 triliun. Kemudian, online travel agent (OTA) juga diperkirakan akan berpotensi tumbuh dengan nilai Rp 575 triliun. Begitu pula bisnis media daring hingga financial technology (fintech).
"Kemudian health, education, juga menjadi hal penting. Peran perdagangan ekonomi digital ini menjadi sangat penting dan musti kita atur. karena kalau tidak kita terus dikejar-kejar, diuber-uber sesuatu yang sudah menjadi kenyataan di dunia digital ekonomi," tuturnya.
(IND)