"Jadi bukan jatah-jatahan lagi," imbuhnya.
Bustanul menuturkan, mekanisme baru ini dimaksudkan untuk mengurangi isu pupuk langka yang selama ini masih menjadi masalah pelik bagi petani Indonesia.
"Apakah ini akan lebih efektif? sudah sedang dilakukan uji coba. Konon rencananya tahun depan langsung fully penetration. Tapi detail pembahasannya saya yakin masih dibahas di teman-temen Kementerian Pertanian," pungkasnya.
(YNA)