Mengutip data International Data Corporation (IDC), kerugian akibat kejahatan siber ini juga tak main-main. Dampak global kejahatan siber yang luar biasa diperkirakan mencapai kerugian sebesar USD8 triliun pada 2023.
Bahkan, negara-negara maju seperti Jerman menderita kerugian finansial paling signifikan, mencapai USD225 miliar pada 2023 saja.
Di Asia, Indonesia mencatatkan kerugian finansial terbesar akibat kejahatan dunia maya, yaitu sebesar USD34 miliar. (Lihat grafik di bawah ini.)
Menurut laporan IDC, pandemi Covid-19 sempat memperburuk situasi, menyebabkan peningkatan insiden kejahatan dunia maya sebesar 25 persen karena semakin banyak orang yang melakukan aktivitas online.
Singapura juga melaporkan kerugian yang signifikan, dengan kerugian tahunan sebesar USD475 juta, yang menyoroti dampak kejahatan dunia maya di perekonomian Asia.