sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Pemerintah Targetkan IKN Capai Nol Emisi Karbon pada 2045

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
04/12/2023 07:51 WIB
Bahkan dalam target yang lebih ambisius, pemerintah telah mematok angka capaian yang lebih tinggi, yaitu mencapai -1,6 MtCO2.
Pemerintah Targetkan IKN Capai Nol Emisi Karbon pada 2045 (foto: MNC Media)
Pemerintah Targetkan IKN Capai Nol Emisi Karbon pada 2045 (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah meyakini kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) bakal dapat mewujudkan target nol emisi karbon (net zero emission/NZE), atau bahkan negatif, pada 2045 mendatang. Target tersebut, salah satunya, coba diwujudkan melalui upaya restorasi hutan yang dilakukan di kawasan tersebut.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Otoritas Ibu Kota Negara (OIKN), Bambang Susantono, usai meluncurkan dokumen Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC), di sela Pertemuan Para Pihak (COP) Ke-28 Konvensi Kerangka PBB Untuk Perubahan Iklim (UNFCCC) di Dubai, Minggu (3/12/2023).

Dokumen yang diluncurkan tersebut merupakan peta jalan bagi para pemangku kepentingan dalam mendorong kontribusi kota Nusantara untuk mencapai target iklim nasional, di mana pemerintah telah mencanangkan pencapaian NZE di seluruh Indonesia pada 2060 mendatang.

"Dengan berbagai aksi ini, Nusantara tidak hanya bertekad untuk mencapai net zero emission pada 2045 tapi juga memiliki potensi luar biasa untuk menjadi kota dengan negatif karbon," ujar Bambang, saat peluncuran.

Mencakup aksi di sektor kehutanan dan penggunaan lahan, agrikultur, energi, pengelolaan sampah serta industri, Nusantara ditargetkan mencapai pengurangan emisi -1,1 juta ton karbon dioksida (MtCO2) pada 2045.

Bahkan dalam target yang lebih ambisius, pemerintah telah mematok angka capaian yang lebih tinggi, yaitu mencapai -1,6 MtCO2.

Indonesia sendiri secara nasional memiliki target pengurangan emisi yang tertuang dalam Nationally Determined Contribution (NDC), yaitu penurunan 31,89 persen dengan upaya sendiri dan 43,2 persen dengan bantuan dari komunitas internasional sampai dengan 2030.

Sebagai salah satu langkah utama adalah mentransformasi 65 persen area daratan dari saat ini hutan monokultur menjadi hutan tropis. Hal tersebut dilakukan dengan proses reforestasi untuk menghijaukan lahan-lahan tersebut untuk memastikan area itu dapat menyerap karbon, berkontribusi terhadap upaya mitigasi iklim.

"Di saat bersamaan, upaya ini dapat membuat Nusantara berkontribusi secara positif terhadap alam, meningkatkan biodiversitas di Pulau Kalimantan," tutur Bambang.

Secara khusus dalam sektor kehutanan akan dilakukan langkah untuk menghindari atau mengurangi deforestasi dengan melindungi 59.000 hektare (ha) hutan asli dan mangrove yang masih ada.

Selain itu juga dengan meningkatkan stok karbon dengan pemulihan lebih dari 83.000 ha hutan industri, lahan gundul dan lokasi penambangan batu bara. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement